Senin, 04 Januari 2016

Kembali Ke Kolonial Belanda Di Noeri's Cafe

SEMARANGNoeri's Café, dari namanya tidak terlihat kesan jadul. Namun café ini memberikan nuansa kolonial Belanda lengkap dengan barang-barang antik yang sengaja dipajang untuk menambah kesan kembali ke masa jaman dulu. 

 Café yang berada di Jalan Nuri No. 6 Kawasan Kota Lama Semarang ini berawal dari gudang barang antik yang kemudian dirubah menjadi tempat makan dan nongkrong yang asik dengan display barang-barang antiknya yang masih kuat dengan konsep kolonial.
Makanan disini juga beragam, tidak lupa dengan makanan jadul juga tersedia di Noeri's Café. Café ini berdiri tahun 2013 dan pemiliknya mengharapkan dapat mengembalikan kawasan Kota Lama menjadi tempat yang nyaman dan dapat menarik para pemodal bahkan wisatawan untuk menjadi tempat destinasi wisata yang menjanjikan di Kota Semarang.

Tidak hanya kenyang, pengujung yang datang ke tempat ini akan merasa berpetualang ke zaman kolonial Belanda dan mendapatkan pengalaman baru bersama dengan teman-teman untuk nongkrong di tempat ini. (CMF)

Tekodeko Sajikan Menu Western - Indonesia Bagi Anak Muda Semarang


Di era modern seperti saat ini, tentunya bagi kalian anak muda akan sering hang out bersama orang terkasih dan sahabat bukan? Saat ini anak muda sangat suka untuk hang out di tempat yang nyaman, gaul, ber wifi, hits untuk berfoto. Kali ini Bingkai Kota Lama mau kasih rekomendasi cafe yang cocok untuk memenuhi kebutuhan banyak anak muda saat ini. 
Espresso - 10K
Tekodeko hadir dengan konsep yang sangat mewakili anak muda. Dengan fasilitas wifi nya, tempatnya yang nyaman membuat anak muda sangat betah berlama - lama di cafe ini. Sesuai filosofi cafe ini yakni tempatnya anak muda berkumpul. Kopi menjadi menu andalannya karena mengikuti selera pasar konsumennya bahwa anak muda di Semarang khususnya saat ini sangat suka dengan kedai kopi. Banyak pilihan menu yang ditawarkan di sini. Tekodeko mengusung konsep perpaduan antara makanan western dan Indonesia. Beberapa menu andalannya Hazelnut Frappe, Espresso, Affogato, Banana Split, Special Bucket, Festive Ice Cream.

Bagi anda penikmat kopi mungkin bisa mencoba menu andalan di sini yakni Affogato, yang merupakan campuran ice cream vanilla yang di siram dengan hot espresso. Harganya juga terbilang terjangkau yakni Rp.18.000,00.
Affogato - 18K

Ada juga Hot Espresso yang ditawarkan seharga Rp. 10.000,00. Tentunya bagi kalian penikmat kopi tidak akan ragu untuk mencoba yang satu ini.
Bagi anda yang lebih suka minuman dingin, mungkin bisa mencoba Ice Blend andalan di sini yakni Hazelnut Frappe. Minuman ini merupakan gabungan dari espresso yang dicampur dengan susu, sirup hazelnut, ice blend, dan whipp cream di atas nya. Minuman ini akan memberikan kesegaran yang pas bagi anda.
Biasanya anak muda identik dengan nongkrong di cafe tapi tidak ingin makan yang kenyang. Jadi hanya memilih dessert atau camilan saja. Anak muda menyebutnya dengan nongkrong cantik. Tenang saja di cafe ini kalian juga tetap bisa eksis dan nongkrong cantik dengan menu andalan berikut ini. Banana Split dan Festive Ice Cream menjadi dessert andalan di Tekodeko yang menyajikan ice cream dengan perpaduan caramelized banana untuk banana split dan toast bread with festive untuk Festive Ice Cream.
Hazelnut Frappe - 28K
Festive Ice Cream - 28K


Banana Split - 20K
Special Bucket - 25K
Special Bucket disajikan dengan berbagai camilan yang cukup mengenyangkan di dalamnya yakni onion ring, chicken nuggets, potato wedges yang disajikan dengan saus barbeque.
Selamat mencoba! (VET)

1985 – 2013: Era Keramaian Hitam Kota Lama Semarang


Adalah Tan Linggo Sapto, lelaki paruh baya yang menjadi salah satu saksi hidup perkembangan kota Lama Semarang saat itu. Awalnya Kota Lama Semarang ramai oleh orang-orang yang lalu lalang. Keberadaannya begitu terkenal karena banyak kantor pemerintahan maupun swasta. Selain itu, keberadaan kota Lama sebagai pusat perdagangan era abad 19-20, menyisakan banyak pertokoan. Namun itu hanya berlangsung hingga tahun 1985.

“Tidak ada hujan, tidak ada angin, akhirnya tahun ’85 itu banyak yang meninggalkan kota lama”, cerita Tan Linggo Sapto dengan kening berkerut.

Keramaian yang dulu itu berganti menjadi keramaian hitam. Banyak tempat-tempat yang ditinggalkan orang-orang. Tempat-tempat ini menjadi sarang dunia hitam.  Hal itu ditandai dengan banyaknya pemulung, PSK (pekerja Seks Komersial) dan banyaknya tindak kejahatan yang terjadi di kawasan ini. Keadaan ini berlangsung sejak tahun 1985 hingga 2013, yang menyebabkan orang-orang merasa takut untuk beraktifitas di kawasan Kota Lama.


Tahun 2013, Tan Linggo diajak oleh pengurus BPK2L (Badan Pengelola Kawasan Kota Lama) Semarang, untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan Kota Lama. Mereka berswadaya untuk memperbaiki kembali kawasan itu. Tempat-tempat yang gelap kembali dipasangi lampu. Walaupun lampu-lampu itu tidak bertahan lama karena dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.


“Jadi hari ini dipasang lampu, ya besoknya dipecahkan. Penghuninya kan penghuni gelap, mungkin mereka gak suka yang terang,” ungkapnya sambil tertawa.

Namun, perubahan yang terjadi setelah itu hingga sekarang, membuat Kota Lama seolah lahir kembali. Banyak orang-orang yang datang kesini untuk menikmati kawasan yang terkenal dengan sebutan Little Netherland. (GEN)

Book Bos, Buku Import Murah


 SEMARANGSalah satu hal menarik yang ada di Kota Lama selain dari wisatanya adalah tempat nongkrongnya. Di Jalan Dorang no 7, kawasan Kota Lama Semarang lokasinya dekat dengan stasiun Poncol. Terdapat tempat nongkrong yang dapat menjadi tempat dimana kalian juga bisa menambah pengetahuan, karena disini kalian akan melihat buku-buku tersusun rapih dan menarik. Book Bos, adalah tempat baca buku import secondhand yang murah. Harganya sangat terjangkau mulai dari 15rb sampai dengan 200rb. Toko buku ini buka dari Senin sampai Sabtu pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.



Buku yang tersedia di Book Bos ini cukup lengkap, semua jenis buku ada. Mulai dari buku anak-anak, dewasa, fiksi, non fiksi, Ensiklopedia, Novel, dan lainnya. Tidak hanya itu karena tempatnya yang menarik, nyaman dan cozy dengan ruangan berbeda per kategori buku. Tidak jarang banyak sekali orang yang menjadikannya tempat lokasi foto. (CMF)