Kota Lama
Semarang, salah satu kawasan peninggalan Belanda terbesar yang ada di
Indonesia. Beberapa waktu belakangan ini, nama Kota Lama kembali membunga. Ya,
beberapa dekade yang lalu, keberadaan kota lama sempat dianggap sebagai tempat
yang kuno yang sudah ketinggalan zaman, tidak terurus, sarang kejahatan dan
asusila. Namun, sekarang, keberadaannya kembali disadari oleh masyarakat Semarang
maupun Nasional. Banyak orang yang datang kesana dan menikmati suasana Little Nedherland.
Meskipun begitu,
tidak banyak orang yang tahu bagaimana sejarah berdirinya Kota Lama itu. Berdirinya
Kota Lama tidak terlepas dari keberadaan
Kerajaan Mataram Islam. VOC yang berkuasa saat itu, menandatangani perjanjian
dengan Kerajaan Mataram Islam. Dalam perjanjian itu, Semarang yang termasuk
dalam wilayah Kerajaan Mataram Islam diserahkan kepada VOC sebagai bentuk upeti
karena VOC telah membantu membumihanguskan Trunojoyo yang dianggap Pemberontak.
Selanjutnya,
VOC mulai membangun kota Semarang dan diawali dengan membangun benteng Vijfhoek
sebagai pusat militer. Lama-kelamaan, karena perkembangan yang semakin maju,
dibangunlah rumah-rumah, dan perkantoran di sekitar benteng.
Pembangunan saat
itu disesuaikan dengan konsep arsitektural Belanda dan Eropa. Banyak kanal-kanal
air yang dibangun sebagai moda transportasi yang digunakan saat itu. Kawasan itu kemudian dinamai dengan
Oudstadt.
Oudstadt.
Ratusan tahun berlalu namun corak khas Belanda dan Eropa sangatlah kental dan identik dengan Kota Lama. Hingga sekarang ini, kita masih bisa menikmati suasana Eropa di Kota Lama, meskipun beberapa bangunan sudah terbengkalai. Namun, di awal tahun 2016 nanti, Pemerintah Kota Semarang berencana untuk melaksanakan pemugaran kembali atau revitalisasi Kota Lama sehingga nantinya dapat diarahkan menuju kawasan wisata yang dapat menarik wisatawan. (GEN)